Minggu, 01 November 2015

Berkaca 1

Berkaca....

Lama tak nulis blog tiba-tiba posting hal seperti ini. Well, something happend with my life. Tell you or not that's my choice, and i choose to keep this secret even from my diary, well that's lie. 

Beberapa orang pernah berkata, "Ngaca dong !" . Hmmm... walaupun kata-kata ini agak menohok berkaca itu memang perlu. Entah dari segi appearance (penampilan) ataupun behaviour (sifat dan sikap).

Dalam hal penampilan secara fisik banyak orang yang pasti punya seleranya masing-masing. Entah fashion macam high class, modest, or whatever. Saya tak begitu mengerti mode, so let's skip these...

Berkaca dari segi sifat dan sikap kita. atau mungkin istilah lebih baik yaitu intropeksi diri atau dalam Islam ada kata muhasabbah. Yup, intropeksi diri itu merupakan bagian dari hidup yang penting. Bagaimana kita bersosialisasi, apakah ada yang terluka dengan ucapan atau perbuatan kita, seberapa besar kita perduli dengan sekitar, dimana kesalahan yang telah terjadi, apa yang harus diperbaiki, siapa yang harus saya temui untuk meminta maaf, kapan kita bisa berjumpa dengan yang tersayang...dan sebagainya. 

Random ? Yah... That's true...
Tapi akhir-akhir ini saya berpikir mengenai kesadaran diri dalam berintropeksi, entah tulisannya benar atau tidak, silahkan di cek di KBBI. Seperti menurut saya menasihati is easier than do it self..
Agree ? Disagree?
Well, menurut saya begitulah kenyataannya. Sometimes i think i'm wise woman and full of philosophy but that's not really true... 
Pengalaman adalah guru berharga 
dan saya masih belum berpengalaman ...

Ketika saya mengamati sekitar, tidak banyak orang yang melakukan intropeksi diri. Kebanyakan orang lebih suka saling menyalahkan atau bahkan merasa tidak bersalah dan menyalahkan orang lain. Jika semua orang merasa benar, maka dimana kesalahannya? Kesalahannya ada pada manusia itu sendiri.

Jika setiap manusia di dunia ini mau intropeksi diri setiap malam sebelum tidur, kira-kira apa yang akan terjadi?

Kemungkinannya adalah...
manusia akan menyadari kesalahannya dan meminta maaf so kebencian berkurang, perdamaian tercipta
manusia akan menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya so once again kebencian berkurang, perdamaian tercipta

tapi mungkin ini tak berhasil bagi orang yang keras kepala. Seperti hal kerasnya sebuah kepala, orang keras kepala membutuhkan pukulan yang sangat keras tidak hanya dikepalanya tapi juga dihatinya, itu juga jika orang itu masih memiliki hati.....

Jadi sudahkan berintropeksi diri? Bagaimana caranya?
Well, let's learn together then.. I still need many thing in this world to be learned.. Like i side, it's easier giving advice to other people than do it ourself...

See each other later then.. this's still to be continued though..

warning: bahasa Inggris saya masih belajar, begitupun pengetahuan saya masih saya kumpulkan ^^